Kekecewaan Ahok Terhadap Penggunaan e-Katalog LKPP
Ahok mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap direksi Pertamina yang tidak memanfaatkan e-Katalog LKPP dalam sistem pengadaan. Ia menduga ada upaya "buying time" atau pengulur-uluran waktu dalam implementasi sistem pengadaan yang seharusnya lebih transparan ini. Ahok menekankan pentingnya menyelesaikan masalah pengadaan di Pertamina dengan menggunakan e-Katalog LKPP, yang diharapkan dapat mencegah praktik korupsi dan mafia yang sering muncul dalam sektor ini.
Keterlibatan "Tangan Kekuasaan" dalam Kasus Korupsi di Sektor Migas
Ahok juga membahas tentang adanya "tangan kekuasaan" yang ikut bermain dalam kasus-kasus korupsi di sektor migas. Ia memberikan contoh kasus pembakaran kilang dan pencurian minyak yang hingga saat ini belum ada penyelesaian yang memadai. Ahok mendukung penuh upaya Kejaksaan Agung dalam mengusut tuntas kasus ini, terutama terkait aliran dana dari supplier yang diduga terlibat dalam praktik ilegal tersebut. Menurut Ahok, hal ini menunjukkan adanya ketidakberesan dalam pengelolaan migas di Indonesia.
Masalah Impor BBM dan Tantangan Pembangunan Kilang
Ahok juga menyoroti masalah impor BBM yang dinilai terus tinggi dan diduga ada pihak-pihak yang sengaja mengatur agar impor tetap mengalir deras. Ia menilai ini berhubungan dengan ketidakoptimalan dalam pengelolaan kilang yang ada. Meski demikian, Ahok mengklaim bahwa selama masa jabatannya di Pertamina, ia telah melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan biaya dan meningkatkan keuntungan perusahaan secara signifikan. Meski begitu, ia mengakui bahwa pembangunan kilang-kilang baru masih menghadapi berbagai tantangan.
0 Komentar