Di negara-negara Eropa kebakaran hutan merupakan hal yang sangat mengerikan Karena bisa membuat amunisi atau ranjau sisa dari perang dunia ke-2 yang tidak meledak menjadi aktif dan meledak.
Pada kasus kebakaran beberapa tahun yang lalu tepatnya tahun 2018 kebakaran hebat melanda negara-negara di Eropa utara dan Yunani akibat dari gelombang panas yang terus berlanjut.
Total korban dari kebakaran di sana menewaskan sedikitnya 83 orang. di Jerman pemadam kebakaran selain menghadapi kebakaran api yang mengganas juga menghadapi tantangan yaitu amunisi perang dunia ke-2 yang meledak akibat dari kobaran api.
Tak jarang pemadam kebakaran di sana menggunakan tank untuk memadamkan api untuk menghindari ledakan amunisi sisa perang dunia ke-2 tersebut. Diperkirakan amunisi yang tertinggal dari perang dunia ke-2 mencapai puluhan ribu yang belum meledak dan tersembunyi di bawah kota dan di hutan di seluruh negeri Jerman. Diperkirakan terdapat 50.000 amunisi atau bom yang dijatuhkan oleh sekutu pada perang masa lalu dan seperlimanya diyakini tidak meledak dan tersembunyi di seluruh negeri Jerman.
Apabila terjadi kebakaran maka akan dibatasi dengan garis polisi sehingga tidak ada warga sipil yang ikut memadamkan kobaran api karena sangat berbahaya.
Karena banyaknya amunisi yang belum meledak mengakibatkan kebakaran hutan di sana menjadi semakin parah karena amunisinya meledak dan mempercepat kebakaran hutan.
Di Swedia, saat kebakaran hutan terjadi pihak berwenang memilih tindakan yang tidak biasa yaitu dengan mengebom wilayah hutan yang terbakar menggunakan bom mereka sendiri yang bertujuan untuk mengurangi oksigen di pusat kebakaran sehingga api tidak membesar, militer di negara itu menggunakan jet tempur untuk menjatuhkan bahan peledak dan itu merupakan skenario terburuk untuk menghadapi bencana kebakaran tersebut.
Bahkan di Belgia mencari harta peninggalan perang merupakan tindakan illegal karena kebanyakan dari pencari harta hanya akan berakhir dengan kematian karena tidak sengaja mengaktifkan ranjau sisa perang dunia.
Berbagai Sumber
0 Komentar